Minggu, 01 Januari 2012

SURAT BUAT KEPALA SDN BABARSARI





WASPADAI BULLYING DI SEKOLAH

     Dengan tetap menaruh hormat yang sedalam-dalamnya, kami ingin mengingatkan kepada Bapak Kepala SDN Babarsari untuk mencermati kemungkinan tumbuhnya tindakan “bullying” baik itu dilakukan oleh  guru maupun para siswa di sekolah kita. Bapak Kepala sekolah tentu tahu betul bahwa bullying adalah istilah yang oleh banyak orang digunakan untuk menunjuk suatu tindakan  kekerasan baik itu bersifat psikologis maupun fisik dengan menggunakan kekuatan atau kekuasaan untuk menyakiti atau mengancam pihak yang lebih lemah oleh pelaku yang mempersepsikan diri sebagai yang kuat atau kuasa.

       Pengalaman  menunjukkan bullying  telah banyak terjadi di berbagai lingkungan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi yang bukan saja akhirnya menodai citra baik sekolah atau Perguruan Tinggi  itu sendiri, tetapi juga menghambat proses pembentukan karakter anak didik yang akhir-akhir ini justru sedang digalakan setelah begitu banyak kekerasan dan tindakan tak bermoral dan beretika terjadi di mana-mana.

     Karena itu dengan tetap menghargai integritas para guru kami ingin menyampaikan kepada Kepala Sekolah suatu ucapan seorang guru terhadap para siswa  dengan kata-kata “bajingan”. Kendati kata-kata ini diucapkan dalam rangka pendidikan anak, akan tetapi kami menyakini penggunaan kata-kata ini kurang etis secara kultural bahkan  memberikan makna atas tindakan para siswa sebagai tindakan berkategori jahat atau mereka adalah penjahat, karena pengertian jawa  bajingan adalah penjahat. Kami tidak menempatkan siapa salah, siapa benar berkaitan dengan mengapa kata “bajingan” ini diucapkan, tetapi adalah penting untuk diingat hal semacam ini bisa menjadi benih bullying yang amat merugikan banyak pihak. Kiranya sudah tiba saatnya berbagai pihak terutama para guru dan kepala sekolah secara bersama-sama menjaga agar hal semacam itu tidak lagi terjadi di lingkungan sekolah kita yang sama-sama kita cintai  ini.
  
    Akhir kata seraya mohon maaf kami ingin mengingatkan kembali  tujuan pendidikan bukan hanya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang produknya adalah manusia yang rasioal, kritis dan terbuka, tetapi juga seretak pula menanamkan nilai-nilai moral, iman dan etika yang produknya adalah manusia yang berkarakter, berbudi luhur dan bertaqwa. Dalam konteks ini maka peran pendidik menjadi peting sebagai aktor yang menjembadani proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak-anak tetapi sekaligus dalam penanaman nilai-nilai luhur ia menjadi suri teladan, contoh hidup yang dapat diikuti oleh anak didik ( being an example)